Rabu, 21 Mei 2014

cara Dee menyebutnya spasi

aku suka cara Dee menyebutnya spasi, bukan jarak
karena spasi pasti selalu mengimpit dua kata
dua kata
bisa jadi kata itu adalah
aku dan kamu
ya
aku
kamu

aku mengkotak-kotakan pola pikirku sendiri
aku tidak bisa untuk mengiyakan bahwa jarak dan spasi itu memiliki makna yang sama
menurutku
jelas berbeda
jarak
kita tidak pernah tahu berapa panjang jarak itu
berapa lama kita bisa menempuhnya
menjalaninya
abstrak
tapi spasi
spasi memang ada untuk membuat kita mengerti makna kata
kata
bisa jadi
kata itu adalah
kita
atau mungkin
cinta

aku suka menyampaikan pesanku pada angin
karena aku tahu kau hidup di negeri yang dipenuhi angin
memanfaatkan energi angin
untuk menggerakkan kincirmu
pesan yang ingin kusampaikan
jelas tertuju padamu

orang-orang mungkin bosan
dengan keluhan dan mulut besarku
terkadang aku pun lelah dengan diriku sendiri
terkadang rasanya aku merasa tidak mengenal jiwa yang menggerakkan hati dan pikiranku
namun
ternyata detak jantung ini berdetak begitu saja
sekalipun aku merindukanmu
juga darah ini mengalir begitu saja
sekalipun aku memutuskan untuk memilihmu
dan
detak jantung dan darah yang masih terus bergerak itu
membuat aku tak keberatan
untuk terus mengagumi
karena aku tahu
kau tidak membuatku mati

spasi
aku tak ingin menyebutnya jarak
aku hanya ingin menyebutnya spasi
sama seperti Dee
dan aku percaya
kita hanya sedang mengapit spasi

Rabu, 12 Februari 2014

Assalamualaikum Umat Manusia Penyembah Allah SWT


Hari ini tanggal 12 februari 2014 jam 16.32 di warnet dekat rumah. Saya kembali merasa butuh menulis. Menucrahkan lagi isi hati yang sedang ingin saya panggil dengan nama "rasa". Rasa adalah salah satu anugerah Tuhan yang sangat indah. Rasa yang membuat kita menangis, tersenyum, tertawa, marah, dan lainnya.
Saya datang dengan kembali membawa "masalah". Karena hidup adalah tentang "masalah" bukan? Dalam kamus bahasa indonesia, masalah memiliki makna sesuatu yang harus diselesaikan. Hal yang belum selesai itulah yang saya sebut hidup. Karna jika semua sudah selesai, maka untuk apa masih bijak dinamakan hidup?
Badai ini datang dari kata impian dan ruang lingkupnya. Bagaimana saya bisa mengawali datangnya impian juga bagaimana saya bisa menjalani proses dalam pencapaiannya. Mungkin masih ada juga tentang bagaimana bagaimana lainnya.
Lihat! Saya memiliki seorang atau seorang lebih teman yang selalu memperlihatkan keseriusan mereka dalam mencapai impian. Mereka serius ingin berguna untuk orang banyak. Dan. Impian mereka sesuai. Dokter pasti akan berguna untuk masyarakat, apoteker berguna untuk meracik obat terbaik untuk menghilangkan rasa sakit, siapa yang tak butuh adanya pengurus masalah kesehatan masyarakat? Teknologi-teknologi terbaru untuk mempermudah kelangsungan hidup warga dunia. Impian mereka indah. Dan mereka sedang berjalan dengan kaki yang tegap menuju langit Tuhan, tempat impian mereka hidup.
Saya.
Impian saya menjadi seorang penulis. Tapi saya malas membaca. Impian saya melihat para pembaca membaca tulisan saya dan memberi respon positif,. Tapi saya masih malas membaca. Impian. Impian. Impian. Mudah sekali mengucapkan paduan enam huruf yang bersatu yang memiliki makna indah itu. Impian.
Mungkin saya hanya kurang sabar dan membatasi diri. Ya. Sepertinya begitulah adanya. Saya berpura-pura lemah di saat Tuhan memberikan kekuatan kepada makhlukNya yang bersungguh-sungguh. Saya mudah menyerah dan terlalu banyak tidur.
Apapun itu.
Kini saya kembali merasa kehilangan. Kehilangan satu sinar. Yang entah mesti dicari di mana sinar itu.

"LOOK INSIDE YOU AND BE STRONG"

Saya masih takut. Dengan pemikiran-pemikiran berlebihan tentang hidup. Tentang siapa yang pulang lebih dulu. Saya khawatir. Ada satu semangat yang terhambat keluar karena apa yang saya pikirkan terlalu berlebihan. Lalu kenapa saya tidak bisa mengontrol ketakutan saya?
Sampai. Saat. Ini. ?
Saya terpaku pada satu hal. Dan saya tidak ingin mengubahnya. Pasti itu kan letak salahnya?
Doakan saya baik-baik saja hidup di dunia ini. Agar kita bisa bertemu di surga. Mati selamanya di sana bersama kalian, orang-orang yang saya cinta dan mencintai saya.

Saya sadar tulisan ini amat sangat tidak jelas. Dan sepertinya tidak bermanfaat. Mungkin ini salah satu dari fungsi menulis. Membuang semuanya. Agar tetap disimpan. Kelak saya ingin membaca kembali semua tulisan ini. Sambil tertawa manis. Mengerti bahwa menggapai impian tidak mudah. Butuh jatuh. Dan terkadang tak ada yang bisa menangkap jatuhnya kita. Tapi kita mesti baik-baik saja.
Saya sungguh ingin kembali membaca tulisan unik ini di atas sofa merah elegant. Mengerti bahwa pada akhirnya hidup di dunia ini indah bagi orang yang bisa keluar dari rasa takutnya. Inikah impian?