Rabu, 12 Februari 2014

Assalamualaikum Umat Manusia Penyembah Allah SWT


Hari ini tanggal 12 februari 2014 jam 16.32 di warnet dekat rumah. Saya kembali merasa butuh menulis. Menucrahkan lagi isi hati yang sedang ingin saya panggil dengan nama "rasa". Rasa adalah salah satu anugerah Tuhan yang sangat indah. Rasa yang membuat kita menangis, tersenyum, tertawa, marah, dan lainnya.
Saya datang dengan kembali membawa "masalah". Karena hidup adalah tentang "masalah" bukan? Dalam kamus bahasa indonesia, masalah memiliki makna sesuatu yang harus diselesaikan. Hal yang belum selesai itulah yang saya sebut hidup. Karna jika semua sudah selesai, maka untuk apa masih bijak dinamakan hidup?
Badai ini datang dari kata impian dan ruang lingkupnya. Bagaimana saya bisa mengawali datangnya impian juga bagaimana saya bisa menjalani proses dalam pencapaiannya. Mungkin masih ada juga tentang bagaimana bagaimana lainnya.
Lihat! Saya memiliki seorang atau seorang lebih teman yang selalu memperlihatkan keseriusan mereka dalam mencapai impian. Mereka serius ingin berguna untuk orang banyak. Dan. Impian mereka sesuai. Dokter pasti akan berguna untuk masyarakat, apoteker berguna untuk meracik obat terbaik untuk menghilangkan rasa sakit, siapa yang tak butuh adanya pengurus masalah kesehatan masyarakat? Teknologi-teknologi terbaru untuk mempermudah kelangsungan hidup warga dunia. Impian mereka indah. Dan mereka sedang berjalan dengan kaki yang tegap menuju langit Tuhan, tempat impian mereka hidup.
Saya.
Impian saya menjadi seorang penulis. Tapi saya malas membaca. Impian saya melihat para pembaca membaca tulisan saya dan memberi respon positif,. Tapi saya masih malas membaca. Impian. Impian. Impian. Mudah sekali mengucapkan paduan enam huruf yang bersatu yang memiliki makna indah itu. Impian.
Mungkin saya hanya kurang sabar dan membatasi diri. Ya. Sepertinya begitulah adanya. Saya berpura-pura lemah di saat Tuhan memberikan kekuatan kepada makhlukNya yang bersungguh-sungguh. Saya mudah menyerah dan terlalu banyak tidur.
Apapun itu.
Kini saya kembali merasa kehilangan. Kehilangan satu sinar. Yang entah mesti dicari di mana sinar itu.

"LOOK INSIDE YOU AND BE STRONG"

Saya masih takut. Dengan pemikiran-pemikiran berlebihan tentang hidup. Tentang siapa yang pulang lebih dulu. Saya khawatir. Ada satu semangat yang terhambat keluar karena apa yang saya pikirkan terlalu berlebihan. Lalu kenapa saya tidak bisa mengontrol ketakutan saya?
Sampai. Saat. Ini. ?
Saya terpaku pada satu hal. Dan saya tidak ingin mengubahnya. Pasti itu kan letak salahnya?
Doakan saya baik-baik saja hidup di dunia ini. Agar kita bisa bertemu di surga. Mati selamanya di sana bersama kalian, orang-orang yang saya cinta dan mencintai saya.

Saya sadar tulisan ini amat sangat tidak jelas. Dan sepertinya tidak bermanfaat. Mungkin ini salah satu dari fungsi menulis. Membuang semuanya. Agar tetap disimpan. Kelak saya ingin membaca kembali semua tulisan ini. Sambil tertawa manis. Mengerti bahwa menggapai impian tidak mudah. Butuh jatuh. Dan terkadang tak ada yang bisa menangkap jatuhnya kita. Tapi kita mesti baik-baik saja.
Saya sungguh ingin kembali membaca tulisan unik ini di atas sofa merah elegant. Mengerti bahwa pada akhirnya hidup di dunia ini indah bagi orang yang bisa keluar dari rasa takutnya. Inikah impian?
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar